Tokoh Masyarakat- Astawilah Sesalkan Masa Diusir Dari Kantor DPRD Muba
Berita24.id : Muba (Sumsel) — Seusai demonstrasi atau unjuk rasa, sebagian masa dari 8 Desa di Kabupaten Muba Provinsi Sumsel, pada sore hari beristirahat di teras halaman kantor gedung DPRD Muba, dengan alasan karena rumah tempat tinggal mereka cukup jauh dan demi menghemat tenaga, waktu, serta biaya daripada bolak balik sambil menunggu kepastian hasil keputusan rapat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba atas tuntutan mereka.
Namun pada pukul 17.00 WIB, beberapa Polisi dan Intel dari Polres Muba dipimpin Kabag Ops. Kompol Erlangga, datang dan menghimbau mereka untuk meninggalkan tempat tersebut, dengan alasan gedung lembaga negara harus dijaga kondusifitasnya, tidak boleh diduduki kerumunan masa dalam jumlah besar.
Sebaliknya warga masyarakat memilih tetap bertahan tidak mau pulang, sebelum mendengar langsung hasil keputusan rapat Pemkab Muba atas tuntutan mereka. Salah seorang warga yang tidak dapat disebutkan namanya mengatakan:
”Kenapa kami tidak boleh menunggu disini pak, pihak DPRD Muba sudah mengijinkan kami, kami juga tidak membuat keonaran, tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum,” ujarnya.
Benar, kalian tidak membuat keonaran, tertib, tetapi jangan sampai kalian ini ditunggangi atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, selain itu jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan “ jawab Kompol Erlangga.
Setelah selesai berdialog dan diadakan perundingan, akhirnya disepakati kumpulan masa tersebut dipindahkan ke tempat Penginapan Wisma Atlit.
Tokoh masyarakat dan Mantan anggota DPRD Muba periode 1994-1999 dan 2009-2014 –Astawilah, sangat prihatin dan menyesalkan peristiwa “pengusiran” kepada warga masyarakat ini.
“Kepada pak Kapolres Muba saya berterimakasih karena telah bertindak persuasif, namun saya sesalkan Pemerintah Kabupaten Muba yang tidak bisa melindungi rakyatnya. Hati-hati dengan pemerintah sekarang, padahal yang memilih pemerintah itu kita. Mereka itu bukan demo tetapi berteduh untuk beristirahat karena kelelahan sementara rumah mereka jauh, sambil menunggu hasil keputusan rapat. Mereka itu tertib tidak membuat keonaran dan hal-hal yang melanggar hukum, kenapa harus diusir“ katanya kepada awak media ini via telepon.
“Saya juga menyesalkan wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) mereka yang unjuk rasa ini, dimana mereka pada waktu warga masyarakat menyuarakan keprihatinannya, tidak ada satu anggota pun anggota DPRD tersebut mau melihat atau menemui mereka,” imbuhnya. (Agus)