SUMSEL

Tidak Puas, Masa Dari 8 Desa Di Kabupaten Muba, Kembali Lakukan Unjuk Rasa

Berita24.id  : Muba (Sumsel) — Ratusan orang dari 8 (delapan) desa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, hari ini Rabu, 04/03/2020 melakukan Aksi Unjuk Rasa atau Aksi Damai di depan kantor Bupati Muba. Mereka mendesak agar Bupati Muba-Dodi Reza Alex Noerdin segera mengambil keputusan, yaitu menunda pemilihan kepala desa serentak khususnya di 8 desa mereka, atau mengikut sertakan seluruh bakal calon yang telah lulus tes psikologi.

Seperti diberitakan media ini sebelumnya, masa yang dikomandoi oleh Amirul SH MH, dan Astawilah SH, ini pada hari Minggu tanggal 01/03/2020 mendatangi kantor DPRD Muba untuk berunjuk rasa, namun demi menjaga kondusifitas, pihak DRPD Muba dan perwakilan dari 8 desa ini mengadakan Rapat Audiensi, dimana pada Rapat Audiensi tersebut, DPRD Muba dalam Berita Acara Nomor 36/BA/DPRD/III/2020 merekomendasikan kepada Bupati Muba untuk menunda pelaksanaan Pilkades serentak pada tujuh (seharusnya delapan) yaitu:
1. Desa Danau Cala
2. Desa Tanjung Agung Selatan
3. Desa Letang
4. Desa Lumpatan II
5. Desa Langkap
6. Desa Supat
7. Desa Gajah Mati, dan ada tambahan satu yaitu
8. Desa Epil.

Ditemui di teras halaman kantor DRPRD Muba, Koordinator aksi unjuk rasa tersebut, Amirulah yang sedang beristirahat bersama rombongan sambil menunggu keputusan Bupati Muba, kepada Media ini mengatakan bahwa ini tindak lanjut dari kedatangannya bersama rombongan masa pada hari Minggu 01/03/2020 lalu.

Menjawab pertanyaan awak media ini, apakah pihaknya merasa kurang puas dengan hasil Rapat Audiensi dengan DPRD Muba hari Minggu lalu? Magister hukum yang juga staf khusus Bupati Banyuasin bidang Hukum ini mengatakan:

“Kedatangan kami pada hari Minggu lalu bukan mengadakan unjuk rasa melainkan rapat audiensi dengan DPRD Muba. hari ini kami mengadakan unjuk rasa karena Bupati atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba belum juga memberikan keputusan yang jelas dan tegas atas tuntutan kami dan atas rekomendasi dari DPRD, sementara hari “H“ Pilkades sudah semakin dekat yaitu empat hari lagi,” jawabnya.

“Tuntutan kami ada dua Opsi, yaitu:
1. Pilkades 8 desa rombongan kami ini di tunda pelaksanaannya, atau
2. Semua bakal calon yang sudah lulus Psikotes tersebut diikutsertakan dalam Pilkades serentak pada tanggal 9 Maret nanti”, lanjutnya.

Menjawab pertanyaan awak media ini apa jawaban atau keputusan Bupati Muba atas tuntutan masa aksi unjuk rasa ini?

Amirul mengatakan bahwa Bupati sedang tidak berada di tempat, sementara Sekda beserta jajaran Pemkab Muba sedang mengadakan rapat, untuk mempertimbangkan serta memutuskan tuntutan masyarakat dan hasilnya akan diberitahukan kepada kami hari ini atau besok. (agus)