Rembuk Nasional Wujudkan Indonesia Emas 2045
Berita24.co.id : Jakarta — Gebrakan Komunitas Rembuk Pemuda mengadakan Rembuk Nasional 2 yang diadakan di Ballroom DjakartaTheater Sarinah. Acara ini berlangsung dengan sukses dimana banyak hadir Tokoh Nasional seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rahayu Saraswati Joyo hadikusumo dan beberapa pejabat dan tokoh lainnya.
Aidil Afdan Pananrang, Founder Rembuk Pemuda, mengatakan, bahwa dirinya juga jauh dari seberang sana di Sulawesi, kami sudah mendengar, melihat dan meyakini bahwa ada sosok orang tua seperti kami anak muda, menjadi tokoh nasional, Puang Amran Sulaiman.
“Buat pak Amran, masa – masa sulit sudah kita lalui, masa pancaroba telah berganti tapi berkat inovasi, kegigihan, komitmen, Puang Amran beliau telah berhasil untuk kerja kerja Pertanian Indonesia,” lanjutnya.
Dikatakannya bahwa saya sempat apatis dalam melihat perpolitikan Indonesia, sampai pada akhirnya dalam satu kesempatan, bertemu dengan seorang tokoh yang tiba-tiba dengan berbesar hati dengan keikhlasan tanpa komitmen apapun sekitar delapan tahun membantu memberangkatkan diri saya di depan teman ke Oxford University dan Cambridge University.
“Saya menghaturkan permohonan maaf seandainya adik adik aktifis ini agak liar untuk dibina, kalau pola komunikasi agak kurang kurang, harap maklum, kami mahluk mahluk yang sudah lama bersahabat dengan indomie dengan kos kosan, jadi gaya komunikasi agak tertekan,”imbuhnya.
Perlu kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya hutan dan lingkungan hidup. Dan saya yakin lingkungan hidup hutan Indonesia akan baik baik saja selama ada bapak.
Dan tentu banyak sekali yang tak bisa kami sebut satu persatu, staf khusus kepresidenan, jauh dimanapun dari Papua bisa jadi orang besar, tepuk tangan buat ka Billy, kemudian kakak saya yang saya hormati saya jumpai 2015 dipintu istana negara, Komandan TKN Fanta Kaka Arif.
“Saya mohon maaf, sebagai adik kurang komunikasi, tapi semua jurus yang adik keluar kan datang dari kakanda. Sambil modifikasi sedikit jadi mohon maaf kakanda, jadi kalau kata komik cina dulu itu, murid yang hebat itu bisa meniru ilmu gurunya, dan terimakasih kepada yang lain terimakasih berkenan hadir,”cetusnya.
Tapi ada satu hal yang di pelajari dari Bapak Prabowo Subianto, apapun yang dikatakan orang tidak perlu kita balas dengan kebencian, kita diam, kita buktikan dengan karya dan tindakan tindakan itu yang kami lakukan. Berawal dari satu Deklarasi kecil didepan Taman Makam pahlawan sampai pada akhirnya kami berkeliling keseluruh penjuru Indonesia.
“Saya merantau saya meninggalkan tanah kelahiran saya, saya tinggal kan orang tua saya tidak lain dan tidak bukan mereka sekolah kan jauh jauh karena yakin Indonesia ini banyak anak muda yang akan mengurusinya, “tukasnya. (Nanang)