Berita TerkiniTULANG BAWANG

Ketua Komite MTsN 01 Menggala, Iuaran Rp75 Ribu itu Buat Beli Kipas Angin dan Bangun Pagar

Berita24.co.id : Tulangbawang —- Terkait penarikan iuran sebesar Rp75.000/siswa Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Negeri 01, Menggala, Tulangbawang (Tuba) belum lama ini akhirnya Komite buka suara. Bahkan, pihak komite membantah keras bahwa pungutan itu sudah melalui kesepakatan untuk membeli kipas angin dan membangun pagar.

Ketua komite Hartono BB menjelaskan, uang iuran ini tidak di salah gunaka atau pun di ambil oleh komite ataupun pihak sekolah melainkan di belikan kipas angin sebanyak 11 kipas angin yang akan dipergunakan untuk kelas 1, 3 lokal tersebut karena kondisi sekolah didalam ruang belajar panas.

“Itu akan digunakan untuk membeli kipas angin sebanyak 11 kipas angin, setalah itu sisa dari dana itu akan digunakan untuk pembangunan pagar sekolah. Ini tujuannya tidak lain untuk kenyamanan siswa-siswi itu sendiri,”tegas Ketua Komite kepada Reporter Berita24.co.id via Handphone kemarin.

Tidak hanya itu, Hartono juga meminta agar narasumber yang merasa keberatan untuk iuran sebesar Rp75 Ribu untuk ditunjukkan / hadapkan terhadap dirinya.

“Saya ingin mengetahui siapa wali murid yang kebertan membayar iuran tersebut. Inikan kebutuhan siswa/siswi sendiri bukan untuk kepentingan pribadi komite atau kepala sekolah,”tegasnya.

Dilanjutkan Hartono, rapat komite sudah jelas di hadiri olah semua wali murid itu sendiri dengan jumlah 115 orang, dan itu persetujuan dari semua wali murid. Karena rapatnya di undang semua wali murid mulai dari kelas 1 sampai kelas 3.

“Saya minta tolong hadirkan wali murid yang tidak terimanya dimana, mereka yang sepakat sendiri bayarnya juga tidak full, karena bayarnya nyicil, juga tidak di tentukan harus bayar hari itu tidak saya merasa kecewa seolah-olah pengaduan wali murid tidak terima, sedangkan uang itu bukan untuk dimakan pihak sekolah ataupun kami selaku komite, 1 rupiah pun tidak ada yang kami makan,”kilahnya.

Sebab lanjutnya, dana itu nantinya akan dibelikan kepentingan untuk murid yang didalam loka itu masing-masing. Maka dipasang kipas angin semua agar bisa sama-sama dingin tempat/ ruangan. Makanya ada nya penarikan iuran ini karena dari sekolah ini tidak ada anggaran untuk pembelian.

“Saya merasa orang media juga tapi saya tidak mau memakan uang wali murid, itu tidak ada, kegunaan saya ini untuk memajukan sekolah, biyar sekolah ini nyaman wali murid nyaman, jadi wali murid yang mana yang komplit masalah uang iuran Rp 75,000 ini. Itu juga belum full semua, sisa uang nya masih ada dengan bendahara komite,”tukasnya. (Randy/San)

Tinggalkan Balasan