DPC AWPI Lampura Deferi Zan Desak Plt. Bupati Usut Pemalsuan Rekening Wartawan Oleh ASN Diskominfo
Berita24.id : Lampung Utara — Dugaan Pemalsuan Data media dan pemalsuan rekening seorang wartawan yang dilakukan oknum Aparatur Negeri Sipil (ASN) Dinaskominfo Lampura semakin jelas.
Ketua DPC Awpi Lampura Deferi Zan mendesak agar PLT Bupati Lampung Utara Budi Utomo selaku kepala daerah untuk memerintahkan PLT Kepala Dinas Kominfo Sanni Lumy mengecek Kejangalan adanya pemalsuan data media dan dugaan mar up, dinas setempat.
“Kalau terus dibiarkan maka akan merusak nama dan merugikan perusaahan yang dicatut atau dipalsukan oknum ASN tersebut,sedangkan nilai media onlaine dilampura perbulan hanya berkisar Rp 3 JT dan Rp 5 JT pertahun disetiap media onlaine terdaftar dikominfo saat itu, dan ini jelas bahwa oknum ASN tersebut melangar hukum dan segera bapak PLT bupati Budi Utomo bertindak,karna sudah merugikan kan dana negara puluhan juta rupiah,”tegas Deferi.
Dan kepada pihak aparat penegak hukum,(APH),mintak segera selidiki pemalsuan dan mar up dana media dikominfo kalau terus dibiarkan maka oknum tersebut akan terus mengulanginya.
Sampai berita ini diterbitkan Kadis Kominfo Sanni Lumy yang akan dikonfirmasi melalui sambungan selulernya sedang tidak aktif.
Oknum ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lampung Utara (Lampura), kedapatan mencatut nama media online suluh.co, sulug.co, newslintas SKM, news.co, hukumdinamika.id, dengan dalih pembayaran kerjasama yang mencapai puluhan juta rupiah melalui KC (Kantor Cabang) Bank Lampung Kotabumi.
Sementara Salah satu sumber Wartawan NK yang namanya dipakai untuk penarikan dan pemalsuan identitasnya dia sangat terkejut saat dia akan membuat rekening di bank lampung teryata namanya sudah ada dan sudah ada buku tabungan di bank tersebut. Saat NK ditanya Jumat, 24-4-2020 menjelaskan sedetil masalah penarikan dana yang ditarik dibank Lampung yang memakai nama pribadinya.
“Saya heran saja kok bisa oknum ASN didinas Kominfo bisa memalsukan buku rekening saya, sedangkan saya belum ada rekening dibank Lampung. Saya tau karena akan membuat rekening karena ada pencairan di DPRD Lampura, setelah saya menerima no giliran membuat buku tabungan salah satu karyawan bank Lampung bilang bahwa saya sudah ada nama rekening dibank lampung,”ujar NK.
Seandainya nanti ada salah satu media yang akan mengadukan oknum ASN tersebut saya akan hadir dan menjelaskan, permasalahan ini, saya tidak mau nama baik saya dirusak karna ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Saya sangat kaget setelah menerima covian rekening koran dari bank,tertera nama saya dan nominal dana yang saya ambil nilainya berkisar Rp 58,555,377,00 juta rupiah,”jelasnya.
Sangat fantastik nominal dana yang ditarik dari rekening palsu saya, kalau masalah siapa pelakunya saya belum tau yang pasti ASN di dinas Kominfo saat menjabat ditahun 2019.
“Nilai dana yang saya sebut tadi itu dari rekening palsu saya, dan dugaan sepertinya masih banyak,media lain yang ikut dipalsukan oleh oknum,”jelasnya.(*)